YouTube kembali menghadirkan inovasi pada fitur Shorts, platform video berdurasi pendek yang semakin populer di kalangan pengguna global. Kali ini, perusahaan milik Google itu memperkenalkan sistem baru yang dirancang untuk mengurangi waktu scroll berlebihan, sekaligus mendorong pengguna agar lebih fokus pada konten yang relevan dan berkualitas. Langkah ini disebut sebagai bagian dari upaya YouTube menjaga keseimbangan antara pengalaman hiburan dan kesehatan digital pengguna.
Mengapa Fitur Ini Diperlukan?
Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena doomscrolling atau kebiasaan menggulir video tanpa henti menjadi perhatian di dunia digital. Banyak pengguna menghabiskan waktu berjam-jam menonton konten pendek tanpa sadar, terutama di platform seperti TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts.
YouTube tampaknya menyadari hal ini dan berupaya menghadirkan solusi yang tidak hanya menguntungkan pembuat konten, tetapi juga memberikan pengalaman yang lebih sehat bagi penontonnya. Menurut laporan internal, waktu tonton pengguna Shorts meningkat lebih dari 60% sepanjang 2024, namun sebagian besar dihabiskan pada konten yang tidak sesuai minat atau diulang tanpa tujuan.
Dengan fitur baru ini, YouTube berharap pengguna dapat lebih selektif dan produktif dalam menikmati video berdurasi pendek, bukan sekadar terus menggulir layar tanpa arah.
Cara Kerja Fitur “Smart Breaks”
Fitur baru yang diperkenalkan ini disebut “Smart Breaks”, yakni sistem yang secara cerdas mendeteksi pola penggunaan berlebihan. Ketika algoritma melihat bahwa pengguna sudah menonton puluhan video secara berurutan tanpa interaksi berarti—seperti memberi like, komentar, atau berpindah topik—YouTube akan menampilkan pengingat lembut untuk beristirahat.
Alih-alih menampilkan notifikasi mengganggu, sistem akan menggunakan pop-up interaktif dengan pesan personal seperti “Istirahat sejenak? Yuk lanjut nanti dengan konten yang kamu sukai.” Pengguna bisa menunda atau langsung memilih untuk berhenti sementara.
Selain itu, Smart Breaks juga akan menyesuaikan rekomendasi berdasarkan aktivitas pengguna. Jika seseorang cenderung menonton konten edukatif atau produktif, algoritma akan memprioritaskan jenis video serupa agar waktu menonton menjadi lebih bermakna.
Dampak bagi Kreator Konten
Perubahan ini juga membawa efek langsung bagi kreator YouTube Shorts. Dengan algoritma baru, sistem tidak lagi hanya menilai performa video berdasarkan durasi tonton semata, tetapi juga pada keterlibatan dan nilai retensi pengguna. Artinya, kreator yang mampu menghadirkan video informatif dan menarik sejak detik pertama akan lebih diuntungkan.
Selain itu, YouTube juga menambahkan fitur analitik baru di YouTube Studio. Kreator kini dapat melihat metrik “Break Interaction Rate” yang menunjukkan seberapa sering video mereka menjadi titik di mana pengguna memilih untuk berhenti menonton. Data ini akan membantu kreator memahami pola penonton dan menyesuaikan strategi konten agar lebih efektif.
Upaya YouTube dalam Mendorong Digital Wellbeing
Langkah YouTube ini bukan yang pertama dalam kategori digital wellbeing. Sebelumnya, platform tersebut telah memperkenalkan fitur “Take a Break” dan “Bedtime Reminder” untuk pengguna reguler. Namun, implementasi pada Shorts dianggap lebih menantang, karena sifat kontennya yang cepat dan adiktif.
Menurut juru bicara YouTube, fitur ini dikembangkan berdasarkan hasil survei global yang melibatkan lebih dari 50.000 pengguna di 20 negara. Hasilnya menunjukkan bahwa 73% responden mengaku sering menonton Shorts lebih lama dari yang mereka rencanakan, dan 61% menyatakan ingin ada sistem yang membantu mengingatkan mereka untuk berhenti sejenak.
Dengan Smart Breaks, YouTube berharap dapat menciptakan ekosistem yang lebih seimbang antara hiburan dan kesehatan mental. Pendekatan ini juga sejalan dengan tren industri teknologi yang semakin fokus pada tanggung jawab sosial dan dampak psikologis penggunaan media digital.
Respons Pengguna dan Rencana ke Depan
Fitur ini saat ini sedang diuji coba di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan India, sebelum diluncurkan secara global pada awal 2026. Respons awal dari pengguna beta cukup positif—mereka merasa fitur tersebut tidak mengganggu, bahkan membantu mengontrol waktu menonton dengan lebih sadar.
Selain Smart Breaks, YouTube juga berencana menambahkan fitur “Focus Mode”, yang memungkinkan pengguna mengatur batas waktu menonton harian untuk Shorts. Setelah batas waktu tercapai, pengguna akan mendapat opsi untuk menunda, keluar, atau beralih ke konten edukatif.
Kesimpulan
Kehadiran fitur baru di YouTube Shorts menunjukkan bahwa platform ini tidak hanya berfokus pada peningkatan engagement, tetapi juga kesejahteraan digital pengguna. Dengan Smart Breaks dan fitur pengingat lainnya, YouTube berupaya menciptakan pengalaman yang lebih bijak di tengah maraknya konten berdurasi pendek yang adiktif.
Langkah ini menjadi bukti bahwa inovasi di dunia digital tidak selalu berarti menambah waktu layar, melainkan juga menciptakan ruang jeda agar pengguna bisa menikmati teknologi secara lebih seimbang dan sadar.






