Konsumsi Domestik China Meningkat Signifikan pada Mei 2025

Niam Beryl

Pergerakan belanja masyarakat di Tiongkok menunjukkan lonjakan tertajam dalam kurun hampir 18 bulan terakhir, seiring dengan langkah-langkah strategis dari pemerintah yang mendorong gairah konsumsi serta menghidupkan kembali denyut aktivitas ekonomi nasional.

Berdasarkan laporan resmi dari Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics/NBS) China, total pembelian ritel barang konsumsi yang mencerminkan kekuatan daya beli rumah tangga meningkat sebesar 6,4 persen secara tahunan pada bulan Mei. Angka ini lebih tinggi dibandingkan capaian April yang sebesar 5,1 persen, sekaligus mencatatkan pertumbuhan tercepat sejak Desember 2023.

Apabila ditarik sejak awal tahun, dari Januari hingga Mei, tren positif masih berlanjut. Selama lima bulan pertama 2025, konsumsi ritel tercatat naik sebesar 5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Ini menunjukkan akselerasi dari pertumbuhan 4,7 persen yang terjadi pada empat bulan awal tahun ini, sebagaimana dijelaskan oleh NBS.

Beberapa faktor yang menjadi bahan bakar pertumbuhan tersebut antara lain peluncuran skema tukar tambah untuk produk konsumsi oleh otoritas negara, berlangsungnya festival diskon belanja daring “618” yang dimulai sejak Mei, serta perluasan kebijakan bebas visa untuk pengunjung dari negara tertentu.

“Penjualan retail gabungan barang-barang konsumen yang terkait dengan program tukar tambah mencatatkan pertumbuhan pesat,” ungkap Fu Linghui, Juru Bicara Badan Statistik Nasional (NBS), dalam konferensi pers yang digelar Senin (16/6).

Perinciannya menunjukkan bahwa produk seperti alat rumah tangga, sistem audio-visual, gawai komunikasi, peralatan perkantoran dan perlengkapan budaya, serta furnitur mengalami lonjakan penjualan hingga 53 persen dibandingkan tahun lalu. Fu menjelaskan bahwa lonjakan ini menyumbang kontribusi sebesar 1,9 poin persentase terhadap total peningkatan penjualan ritel barang-barang konsumsi.

Di sisi lain, sektor perdagangan elektronik juga tetap kokoh menopang ekonomi konsumsi. Penjualan online barang fisik dalam lima bulan pertama tahun ini naik 6,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dan menyumbang hampir seperempat dari total penjualan ritel nasional, yakni sebesar 24,5 persen.

Fu menambahkan bahwa dinamika ekonomi makro China saat ini masih menunjukkan arah pertumbuhan yang stabil. Menurutnya, geliat pasar domestik kembali terasa hidup berkat stimulus berkelanjutan dari program tukar tambah tersebut. “Ekonomi China tetap menunjukkan momentum yang stabil, dengan pasar konsumsi menunjukkan peningkatan vitalitas seiring berlanjutnya dampak positif dari program tukar tambah barang konsumsi.”

Selaras dengan itu, ekonomi Negeri Tirai Bambu tumbuh 5,4 persen secara tahunan pada kuartal pertama 2025, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan sebesar 5 persen pada tahun 2024. Sementara itu, laporan lengkap mengenai performa ekonomi pada kuartal kedua dan paruh pertama 2025 dijadwalkan akan diumumkan pada 15 Juli mendatang.

Laporan NBS pada Senin itu juga memperlihatkan bahwa sektor produksi industri dan investasi dalam bentuk aset tetap tetap mencatatkan pertumbuhan yang stabil selama periode Januari hingga Mei. Di sisi lain, penurunan harga properti di kota-kota besar menunjukkan pelambatan, menandakan pasar perumahan mulai menstabilkan diri.

Melihat ke masa depan, Fu menyampaikan harapan munculnya pendorong baru bagi sektor konsumsi. Namun demikian, ia mengingatkan bahwa masih dibutuhkan langkah tambahan guna memperkuat kemampuan belanja masyarakat serta meningkatkan rasa optimisme konsumen. “Saya memperkirakan faktor-faktor pendorong pertumbuhan baru akan muncul di sektor konsumsi China, namun saya menekankan bahwa upaya lebih lanjut diperlukan untuk memperkuat daya beli dan keyakinan konsumen.”

Also Read

Tags