Revolusi HP Rp1 Jutaan: RAM 8GB Jadi Standar, Perang Bergeser ke Fitur ‘Flagship’

Sahrul

Persaingan di pasar ponsel murah kini memasuki babak baru. Jika beberapa tahun lalu konsumen hanya bisa berharap mendapatkan RAM 3GB atau 4GB pada smartphone di bawah Rp2 juta, kini situasinya telah berubah drastis. RAM 8GB kini menjadi standar baru di segmen HP Rp1 jutaan, menandakan adanya revolusi besar dalam strategi produsen dalam menghadirkan performa tinggi dengan harga yang tetap bersahabat.

Perkembangan ini menjadi bukti bahwa produsen smartphone—terutama merek asal Tiongkok seperti Infinix, Tecno, dan Itel—tidak lagi hanya bermain di sisi harga murah, melainkan sudah berani membawa fitur-fitur kelas flagship ke level entry-level. Mereka berkompetisi bukan hanya di sektor performa, tetapi juga desain, kamera, hingga teknologi pengisian daya cepat yang sebelumnya hanya bisa ditemukan di ponsel premium.

Standar Baru: RAM 8GB di Kelas Rp1 Jutaan

Tren ini dimulai sejak akhir 2023 dan semakin masif pada 2024–2025. Beberapa merek seperti Infinix Hot 40i, Tecno Spark 20, dan Itel S24 hadir dengan RAM 8GB (seringkali ditambah fitur virtual RAM hingga total 16GB) di rentang harga Rp1,5 juta–Rp1,9 juta. Ini menjadikan pengalaman multitasking jauh lebih mulus, bahkan untuk aktivitas berat seperti bermain game ringan atau membuka banyak aplikasi secara bersamaan.

RAM besar bukan sekadar gimmick pemasaran, melainkan jawaban atas kebutuhan pengguna muda yang mengandalkan ponsel mereka untuk berbagai aktivitas—mulai dari media sosial, streaming, editing foto, hingga belajar online. Dengan RAM 8GB, ponsel di kelas ini mampu bertahan lebih lama tanpa mengalami penurunan performa yang berarti.

Menurut sejumlah analis industri, penurunan harga komponen RAM dan efisiensi produksi chipset turut mendorong perubahan besar ini. Teknologi manufaktur yang semakin matang memungkinkan produsen menghadirkan performa tinggi tanpa mengorbankan harga jual.

Perang Bergeser: Dari RAM ke Fitur ‘Flagship’

Karena RAM besar sudah menjadi “menu wajib” di kelas menengah bawah, persaingan kini bergeser ke fitur-fitur yang dulu hanya ada di HP mahal. Misalnya, dukungan layar dengan refresh rate 90Hz hingga 120Hz, resolusi kamera 50MP dengan sensor AI, serta baterai besar 5000–6000 mAh dengan fast charging 33W atau bahkan 45W.

Beberapa model terbaru bahkan mulai mengusung desain premium dengan frame datar dan material metalik, mirip seperti iPhone. Tak hanya itu, sektor kamera kini juga menjadi medan pertempuran baru. Jika dulu ponsel Rp1 jutaan hanya memiliki kamera seadanya, kini banyak yang dibekali mode malam, AI beautification, hingga fitur portrait bokeh dengan hasil yang cukup impresif di kelas harganya.

Contohnya, Infinix Smart 9 Pro menghadirkan layar AMOLED dan kamera 108MP—angka yang beberapa tahun lalu hanya dimiliki ponsel flagship. Sementara itu, Tecno Pova Neo 3 menawarkan pengalaman gaming mulus berkat chipset Helio G85 dan baterai 7000 mAh yang super awet.

Chipset Meningkat, Performa Tak Lagi “Murahan”

Selain RAM, chipset juga mengalami lonjakan besar di kelas harga Rp1 jutaan. Jika dulu pengguna harus puas dengan prosesor entry-level seperti Helio A22 atau Snapdragon 439, kini mereka bisa mendapatkan performa jauh lebih baik dari Helio G85, Unisoc T606, atau Snapdragon 680.

Dengan performa tersebut, ponsel murah kini mampu memainkan game populer seperti Mobile Legends, Free Fire, bahkan PUBG Mobile pada pengaturan grafis menengah tanpa lag yang mengganggu.

Lebih menarik lagi, beberapa ponsel juga sudah mendukung sistem operasi Android 14 Go Edition atau antarmuka berbasis AI yang mampu mengoptimalkan penggunaan daya dan RAM secara cerdas.

Strategi Baru Produsen: “Premium di Harga Murah”

Produsen kini menyadari bahwa pengguna muda lebih cerdas dalam memilih gadget. Mereka tidak lagi tertarik pada merek semata, tetapi lebih pada value dan pengalaman penggunaan. Karena itu, strategi “premium di harga murah” menjadi senjata utama untuk menarik perhatian pasar.

Perubahan tren ini juga membuat vendor besar seperti Samsung dan Xiaomi ikut menyesuaikan. Seri Galaxy A05s dan Redmi 13C misalnya, kini hadir dengan RAM besar, desain elegan, dan layar besar Full HD+, agar tidak tertinggal dari merek pendatang baru yang agresif.

Kesimpulan: Era Baru Smartphone Murah

Revolusi HP Rp1 jutaan telah membawa pasar ke era baru: kinerja tinggi bukan lagi hak eksklusif ponsel mahal. Kini, siapa pun bisa menikmati performa yang mumpuni, layar mulus, kamera canggih, dan baterai tahan lama tanpa harus merogoh kocek dalam.

RAM 8GB menjadi simbol perubahan—bukan sekadar angka di atas kertas, melainkan tanda bahwa teknologi semakin inklusif. Dan dengan pergeseran perang ke fitur “flagship”, pengguna hanya perlu menunggu waktu sebelum inovasi yang dulu dianggap mewah menjadi hal biasa di ponsel murah masa depan.

Also Read

Tags