Huawei Mate XT: Ponsel Lipat Tiga Tembus 400 Ribu Unit, Harga Rp 62 Juta

Sahrul

Industri smartphone kembali ramai setelah Huawei resmi mengumumkan pencapaian luar biasa dari ponsel lipat terbarunya, Huawei Mate XT, yang sukses menembus penjualan 400 ribu unit hanya beberapa pekan setelah peluncuran global. Keberhasilan ini menarik perhatian karena Mate XT hadir di segmen ultra-premium dengan banderol sekitar Rp 62 juta, menjadikannya salah satu ponsel lipat termahal yang beredar pada 2025.

Meski dihargai setara sebuah motor sport, daya tarik Mate XT tetap tidak surut. Desain layar lipat tiga, material premium, serta teknologi kamera dan performa kelas flagship membuat perangkat ini diminati oleh para profesional, penggemar teknologi futuristik, hingga kolektor gadget edisi eksklusif.

Desain Layar Lipat Tiga, Era Baru Form Factor Smartphone

Huawei Mate XT memperkenalkan konsep layar lipat tiga yang lebih maju dibanding ponsel lipat ganda yang sebelumnya populer di pasaran. Dengan mekanisme engsel generasi terbaru, perangkat ini dapat berubah dari ukuran smartphone biasa menjadi layar seluas tablet mini, bahkan dapat dibentangkan lebih luas lagi untuk mendukung pekerjaan multitasking yang berat.

Dalam keadaan terlipat, Mate XT tampil seperti ponsel premium berukuran 6,9 inci. Ketika dibuka menjadi dua lipatan, perangkat berubah menjadi layar 9,2 inci, dan ketika dilipat penuh menjadi tiga panel, penggunanya mendapatkan layar lebar hampir 11,5 inci. Transisi antar mode berlangsung mulus berkat sistem engsel komposit berbahan aerospace yang lebih kuat, ringan, dan tahan terhadap jutaan lipatan.

Selain desain yang futuristik, Huawei menyertakan sasis berbahan titanium dan kaca berlapis nano-ceramic yang membuat perangkat terlihat mewah sekaligus kokoh. Meskipun memiliki mekanisme kompleks, Mate XT tetap terasa relatif tipis dan ringan untuk ukuran ponsel lipat multisegment.

Performa Flagship Berteknologi Tinggi

Huawei Mate XT dibekali chipset kelas flagship yang mengedepankan performa AI dan efisiensi daya. Chipset ini dirancang untuk menangani aplikasi berlapis, multitasking berat, hingga komputasi visual tingkat tinggi yang menjadi ciri khas perangkat layar besar.

Kapasitas RAM mencapai 16 GB, sementara penyimpanan internal tersedia hingga 1 TB, memungkinkan pengguna menyimpan file kerja, video 8K, dan foto beresolusi tinggi tanpa khawatir kehabisan ruang. Sistem pendinginan grafena cair membuat perangkat tetap stabil meski digunakan dalam skenario berat seperti editing video, bermain gim AAA mobile, atau menjalankan aplikasi multitasking tiga layar sekaligus.

Kamera Premium dengan Teknologi XMage

Sebagai salah satu pionir dalam teknologi kamera mobile, Huawei membekali Mate XT dengan modul kamera berbasis XMage, sistem pemrosesan gambar internal yang menjadi ciri khas flagship Huawei sejak 2023. Kamera utamanya menggunakan sensor berukuran besar dengan resolusi tinggi, lengkap dengan kemampuan low-light yang ditingkatkan.

Mate XT juga memiliki kamera telefoto periskop yang mampu melakukan zoom optik hingga 10x dan hybrid hingga 100x. Kemampuan perekaman video mencapai 8K, ditambah stabilisasi AI generasi terbaru yang memastikan hasil rekaman tetap halus meskipun dilakukan sambil bergerak.

Dengan ukuran layar ekstra lebar ketika dibentangkan, pengalaman fotografi dan videografi terasa lebih nyaman karena pengguna dapat melihat tampilan preview yang jauh lebih besar dan detail.

Baterai Besar & Pengisian Super Cepat

Mengusung desain lipat tiga tidak membuat Huawei mengurangi kapasitas baterai. Mate XT membawa baterai jumbo yang mampu menopang penggunaan seharian penuh, bahkan saat layar digunakan dalam mode terbuka.

Fitur super fast charging generasi terbaru memungkinkan pengisian 0% ke 75% hanya dalam 15–20 menit. Selain itu, perangkat juga mendukung wireless charging dan reverse wireless charging, sebuah fitur yang banyak dicari pengguna premium.

Penjualan Tembus 400 Ribu Unit, Permintaan Meningkat

Capaian penjualan 400 ribu unit dalam waktu singkat membuktikan bahwa pasar smartphone ultra-premium masih sangat potensial. Banyak analis menyebut bahwa terobosannya bukan hanya pada teknologi, namun juga pada perubahan paradigma penggunaan smartphone—dari sekadar alat komunikasi menjadi perangkat produktivitas portabel.

Tingginya minat konsumen membuat stok awal Mate XT di beberapa negara sempat habis dalam hitungan jam. Di Indonesia sendiri, peminat diperkirakan cukup tinggi meski banderol harganya mencapai Rp 62 juta.

Kesimpulan

Huawei Mate XT menjadi bukti bahwa inovasi radikal tetap mendapat tempat di pasar global. Dengan desain lipat tiga, performa premium, kamera kelas profesional, dan sentuhan material mewah, tidak mengherankan jika ponsel ini laris manis meski harganya selangit. Pencapaian penjualan 400 ribu unit menunjukkan bahwa teknologi masa depan kini sudah berada di tangan pengguna.

Also Read

Tags