HP Misterius Vivo Lolos Sertifikasi, Bawa Baterai Jumbo 8.000 mAh

Sahrul

Pasar smartphone kembali digemparkan dengan kemunculan perangkat misterius dari Vivo yang baru saja lolos sertifikasi. Meski belum diumumkan secara resmi, kehadiran ponsel ini terendus dari dokumen sertifikasi regulator yang menyebut spesifikasi mencolok: baterai jumbo berkapasitas 8.000 mAh.

Dalam lanskap industri yang semakin kompetitif, Vivo tampaknya tengah mempersiapkan kejutan besar. Pasalnya, kapasitas baterai sebesar itu terbilang langka bahkan di kategori rugged phone sekalipun. Lalu, apa yang sebenarnya disiapkan Vivo? Apakah ini flagship baru? Smartphone gaming? Atau perangkat tangguh untuk pengguna ekstrem?

Berikut ulasan lengkapnya berdasarkan bocoran awal yang telah beredar dari berbagai sumber.

Lolos Sertifikasi TKDN dan 3C

Perangkat dengan nomor model Vivo V2345 baru saja tercatat lolos sertifikasi TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) di Indonesia, serta sertifikasi 3C (China Compulsory Certificate) di Tiongkok.

Dalam dokumen 3C, perangkat tersebut tercantum membawa dukungan pengisian cepat 44W dan baterai raksasa berkapasitas 8.000 mAh. Sementara sertifikasi TKDN menunjukkan bahwa perangkat ini akan segera dirilis di pasar Indonesia, meski belum terungkap nama komersialnya.

Sertifikasi ini menjadi indikasi kuat bahwa perangkat sudah memasuki tahap akhir pengujian dan siap untuk diperkenalkan ke publik dalam waktu dekat.

Baterai Jumbo, Siapa Sasarannya?

Kapasitas 8.000 mAh tentu bukan angka biasa. Sebagai perbandingan, mayoritas smartphone saat ini hanya dibekali baterai 4.500 mAh hingga 5.000 mAh. Bahkan ponsel flagship premium pun belum ada yang menyentuh angka setinggi itu secara komersial.

Muncul spekulasi bahwa Vivo mungkin menyiapkan smartphone rugged atau gaming, dua segmen yang secara realistis membutuhkan daya tahan luar biasa.

Untuk perangkat gaming, baterai besar bisa menjamin waktu bermain lebih panjang tanpa harus sering diisi ulang. Sementara untuk ponsel tangguh di sektor industri, outdoor, atau pertambangan, baterai berkapasitas tinggi merupakan kebutuhan mendesak mengingat seringnya berada di lokasi tanpa akses listrik.

Bocoran Spesifikasi Lainnya

Meski informasi yang tersedia masih terbatas, sejumlah leaker teknologi ternama di Tiongkok dan India mulai memberikan sedikit petunjuk.

Menurut akun pembocor @TechDuck_Asia, perangkat ini kemungkinan mengusung:

  • Layar AMOLED 6,78 inci
  • Resolusi FHD+ dengan refresh rate 120Hz
  • Chipset MediaTek Dimensity 7300 atau Snapdragon seri 6
  • RAM 8GB/12GB dan penyimpanan internal 128GB/256GB
  • Kamera utama 64MP + lensa ultra wide
  • Sistem pendingin pasif untuk efisiensi daya
  • Antarmuka Funtouch OS berbasis Android 14

Jika bocoran ini benar, maka perangkat tersebut akan menyasar pengguna kelas menengah atas yang memprioritaskan daya tahan dan performa.

Strategi Vivo Melawan Tren Fast Charging

Menariknya, di saat banyak brand fokus pada kecepatan pengisian daya (beberapa sudah menawarkan fast charging 100W bahkan 240W), Vivo justru tampaknya memilih strategi berbeda: meningkatkan kapasitas baterai secara signifikan alih-alih mempercepat pengisian.

Langkah ini sejalan dengan kebutuhan sebagian besar pengguna yang lebih memilih baterai awet seharian penuh, ketimbang mengisi daya berkali-kali walau cepat.

“Pendekatan baterai jumbo ini memberi sinyal bahwa Vivo sedang menguji pasar untuk tren baru, di mana kepraktisan dan ketahanan baterai jadi prioritas utama,” ujar analis teknologi mobile Asia, Ravi Chandran.

Potensi untuk Pengguna Profesional dan Petualang

Dengan baterai sebesar itu, Vivo kemungkinan membidik kalangan profesional lapangan seperti teknisi, surveyor, driver ekspedisi, hingga pecinta alam dan petualang outdoor.

Tak jarang, mereka membutuhkan perangkat yang tidak hanya tangguh, tapi juga mampu menyala selama dua hari penuh tanpa tergantung pada powerbank atau colokan listrik.

Apabila perangkat ini juga tahan air, debu, serta benturan, maka bisa saja ini menjadi smartphone rugged pertama dari Vivo yang masuk ke kategori niche tapi menjanjikan.

Desain, Bobot, dan Tantangan

Baterai 8.000 mAh tentu tidak ringan. Hal ini memunculkan pertanyaan: bagaimana Vivo akan mengelola desain perangkat agar tetap ergonomis?

Rata-rata baterai sebesar ini hanya ditemui di tablet atau ponsel rugged yang tebal dan berat. Jika Vivo berhasil menciptakan desain ramping, maka ini akan menjadi lompatan desain yang cukup revolusioner di segmen smartphone daya tahan tinggi.

Namun jika tidak, pengguna perlu siap dengan perangkat yang agak berat dan tebal, meski diimbangi oleh daya tahan luar biasa.

Kapan Diluncurkan?

Belum ada tanggal resmi peluncuran dari pihak Vivo. Namun melihat perangkat sudah lolos sertifikasi di dua negara, besar kemungkinan ponsel ini akan diperkenalkan pada kuartal ketiga 2025, bisa jadi di bulan Juli atau Agustus.

Beberapa pengamat memperkirakan peluncurannya akan digandeng dengan acara Vivo Global atau acara khusus Vivo Indonesia, mengingat pasar Indonesia adalah salah satu yang terbesar untuk Vivo secara regional.

Penutup

Misteri seputar perangkat Vivo dengan baterai 8.000 mAh ini menambah antusiasme pecinta teknologi, terutama mereka yang telah lama menantikan smartphone dengan daya tahan luar biasa.

Apakah ini akan menjadi awal tren baru smartphone baterai jumbo? Ataukah sekadar eksperimen terbatas dari Vivo? Semua pertanyaan itu kemungkinan akan terjawab dalam waktu dekat.

Satu hal yang pasti: jika benar hadir dengan spesifikasi seperti yang dibocorkan, maka HP misterius Vivo ini akan menjadi salah satu perangkat paling menarik di tahun 2025.

Also Read

Tags