Arsitek tim Satria Muda Pertamina Jakarta, Youbel Sondakh, menegaskan komitmennya untuk terus mengasah kemampuan para pemainnya menjelang berakhirnya babak reguler Indonesia Basketball League (IBL) 2025. Hal ini ia lakukan demi memperkuat fondasi tim sebelum memasuki babak playoff yang dijadwalkan dimulai pada 26 Juni mendatang.
Usai mencatat kemenangan telak 104-74 atas Bali United Basketball pada laga Jumat malam, Youbel menilai hasil itu merupakan perkembangan yang patut diapresiasi. Namun, dia juga menyampaikan bahwa masih ada celah yang harus ditambal, terutama menyangkut kontribusi pemain lokal yang dinilainya belum maksimal.
“Tetapi kontribusi dari sejumlah pemain masih harus ditingkatkan khususnya dari para pemain lokal,” kata Youbel.
Dalam pandangannya, setiap individu dalam tim harus mampu menyerap kesempatan yang datang dalam pertandingan. Bagi Youbel, menyia-nyiakan peluang adalah seperti membuang bahan bakar di tengah jalan—sia-sia dan merugikan laju tim secara keseluruhan.
Tak hanya berhenti di laga kontra Bali United, tim asal Jakarta ini masih menyisakan dua pertandingan dalam fase reguler. Mereka akan bertemu dua lawan tangguh: Prawira Bandung dan Pelita Jaya Jakarta. Meskipun tiket menuju babak playoff sudah di tangan, dua laga ini tidak dipandang remeh oleh sang pelatih.
Baginya, pertandingan-pertandingan tersebut merupakan ajang simulasi intensitas tinggi untuk menguji kesiapan tim menghadapi tantangan yang lebih keras di babak berikutnya.
“Pekerjaan rumah saya lagi bagaimana caranya mereka, baik pemain asing maupun lokal bisa satu visi, satu pemahaman, guna berpikir untuk kemenangan tim, jadi apapun itu tugasnya mereka masing-masing sudah ada untuk ke depannya,” ujar legenda bola basket Indonesia itu.
Dalam laga kontra Bali United, Satria Muda menunjukkan dominasinya tanpa kompromi. Tim lawan yang dipimpin Ida Bagus Ananta tak mampu membendung serangan tuan rumah, yang tampil beringas di kandang sendiri.
Salah satu sorotan utama pada pertandingan itu adalah penampilan gemilang Avan Seputra. Ia tampil bak mesin poin, mencetak 21 angka dan satu assist. Yang paling mengesankan, ia sukses mencatat akurasi sempurna dalam lemparan tiga angka—7 dari 7 tembakan berhasil masuk ke dalam keranjang.
Selain Avan, kontribusi signifikan juga datang dari trio pemain asing anyar Satria Muda: Amine Noua, Artem Pustovyi, dan Shannon Evans II. Ketiganya menunjukkan performa yang menjanjikan dan memberikan warna baru dalam permainan tim.
Dengan kombinasi pemain lokal yang terus ditempa dan pemain asing yang mulai menyatu dengan strategi pelatih, Satria Muda tampaknya tengah menuju fase kematangan yang dibutuhkan untuk menghadapi atmosfer playoff. Namun, pekerjaan rumah masih ada. Konsistensi dan chemistry antar pemain menjadi tantangan yang terus harus diasah oleh Youbel dan staf pelatihnya.
Dalam dunia olahraga, terutama basket, kemenangan bukan hanya soal angka di papan skor, melainkan hasil dari kerja tim yang menyatu layaknya harmoni dalam sebuah orkestra. Dan itulah yang kini terus diupayakan oleh Satria Muda—mengubah potensi menjadi prestasi nyata.






