Duet ganda putra andalan Indonesia, Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto, harus mengakui keunggulan lawan mereka di babak semifinal turnamen bulu tangkis BWF World Tour Super 500 Thailand Open 2025. Berlaga di Nimibutr Stadium, Bangkok, pada Sabtu, pasangan unggulan pertama itu harus angkat raket setelah dikalahkan oleh wakil Denmark, William Kryger Boe dan Christian Faust Kjaer.
Dalam pertandingan tersebut, Fajar/Rian menelan kekalahan dalam dua gim berturut-turut dengan skor 13-21 dan 12-21.
Pada gim pertama, Fajar dan Rian kesulitan mengimbangi tempo permainan sejak awal laga. Mereka tertinggal jauh dengan skor 0-8 sebelum jeda pertama dan akhirnya masuk interval dalam posisi ketinggalan 7-11.
Upaya untuk bangkit sempat terlihat, namun permainan agresif dan presisi tinggi dari Boe/Kjaer terus memberi tekanan, membuat pasangan Merah Putih tidak mampu membalikkan keadaan, hingga skor akhir 13-21 menutup gim pertama.
Memasuki set kedua, performa Fajar/Rian sempat menunjukkan peningkatan. Mereka sempat memimpin 5-1, memberikan harapan akan terjadinya perlawanan. Sayangnya, keunggulan itu tidak bertahan lama. Boe dan Kjaer berhasil menyusul poin demi poin dan unggul tipis saat interval dengan skor 11-10.
Momentum tersebut terus dimanfaatkan pasangan Denmark yang kian dominan setelah jeda. Mereka menutup gim kedua dengan kemenangan meyakinkan 21-12, sekaligus memastikan satu tempat di partai puncak.
Dengan hasil ini, Boe/Kjaer melangkah ke final untuk berhadapan dengan pasangan Malaysia, Aaron Chia dan Soh Wooi Yik. Ganda Negeri Jiran itu sebelumnya menyingkirkan perwakilan tuan rumah, Kittinupong Kedren dan Dechapol Puavaranukroh, juga dalam dua gim langsung dengan skor 21-17 dan 21-13.
Sementara itu, kekalahan Fajar/Rian menambah panjang daftar tanpa gelar sektor ganda putra Indonesia sepanjang tur BWF musim 2025.
Harapan Indonesia untuk meraih gelar di Thailand Open 2025 kini masih bertumpu pada pasangan ganda campuran Amri Syahnawi dan Nita Violina Marwah, yang dijadwalkan bertarung melawan wakil Tiongkok, Feng Yanzhe dan Huang Dongping, demi tiket ke babak final.
