PB ESI Bangun Fondasi Kompetisi Esport Lewat Liga Berjenjang

Niam Beryl

Dalam upaya membentuk lanskap kompetisi digital yang tertata rapi dan berkesinambungan, Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) terus memperkuat struktur industri melalui Liga Esports Nasional.

Gelaran ini menjadi fondasi utama dalam membangun jenjang kompetisi dari level bawah hingga puncak, layaknya tangga karier atlet yang tertata sistematis.

Liga ini tidak hanya sekadar turnamen biasa, melainkan diatur seperti sistem liga olahraga profesional. Dimulai dari Liga 3 sebagai titik awal, para peserta yang lolos kemudian naik ke Liga 2, dan akhirnya bertarung di Liga 1, puncak tertinggi dari kompetisi ini.

Di akhir musim, digelar babak playoff untuk menentukan siapa yang layak menyandang status sebagai juara nasional.

Sebelum pergelaran liga utama dimulai, biasanya pada pertengahan tahun, PB ESI mengadakan Liga Esports Nasional Mahasiswa.

Ajang ini bertujuan sebagai arena pembuktian dan pembibitan talenta-talenta muda dari dunia kampus.

Pada tahun ini, kompetisi mahasiswa dimulai sejak Maret dan melombakan dua judul game populer: Mobile Legends: Bang-Bang (MLBB) dan Honor of Kings (HOK).

Dua nomor tersebut digelar atas kerja sama strategis PB ESI dengan pengembang gim global, Moonton dan Tencent.

Puncak dari kompetisi tingkat mahasiswa, yaitu babak Grand Final, digelar di GOR Trilomba Juang, Bandung.

Pertandingan final untuk HOK akan berlangsung pada 24 Mei 2025, sedangkan MLBB menyusul sehari setelahnya, pada 25 Mei 2025.

Tidak berhenti di tingkat mahasiswa, PB ESI juga membuka peluang bagi pelajar SMA dan sederajat melalui Liga Esports Nasional Pelajar.

Ajang ini bersifat terbuka dan menjangkau seluruh penjuru nusantara, disertai hadiah berupa uang tunai serta beasiswa pendidikan sebagai bentuk dukungan terhadap pendidikan formal.

Liga pelajar dan mahasiswa ibarat ladang pencarian berlian-berlian kasar yang siap diasah. Di sini, para manajer tim profesional dapat menemukan pemain dengan potensi besar.

Mereka yang menunjukkan performa unggul bisa melangkah ke tingkat liga nasional yang lebih tinggi, membangun karier dari akar rumput hingga puncak.

Sebagai gim utama atau main title, Mobile Legends: Bang-Bang terus menjadi sorotan utama dalam Liga Esports Nasional.

Di samping itu, PB ESI tetap memberi ruang bagi gim-gim lokal seperti Battle of Guardians dan Wardeka Battleground yang sebelumnya dipertandingkan.

Untuk menambah keragaman, gim eFootball dan Tekken 8 turut hadir dalam kategori eksibisi, sebagai bentuk eksplorasi dan variasi konten.

Data dari PB ESI mengungkap antusiasme yang luar biasa. Pada penyelenggaraan Liga 3 tahun 2023, jumlah peserta mencapai lebih dari 126 ribu orang dan melibatkan 25.202 tim dari seluruh penjuru negeri.

Sementara itu, Liga 1 tahun yang sama ditonton langsung oleh 19.545 penonton, dengan lebih dari 1,3 juta pemirsa menyaksikan secara daring melalui YouTube.

Demi menjaga dinamika kompetisi, Liga Esports Nasional menerapkan sistem promosi dan degradasi antar level liga. Pada edisi 2024, enam tim terbaik dari Liga 3, yang terbagi dalam jalur terbuka, profesional, dan wildcard, mendapat kesempatan naik ke Liga 2.

Di tingkat Liga 2, dua tim teratas berhak promosi ke Liga 1. Sebaliknya, empat tim yang menempati posisi terbawah harus turun kasta.

Sedangkan di Liga 1, enam tim terbaik akan melangkah ke babak playoff demi memperebutkan gelar kampiun nasional.

Sementara empat tim terbawah harus mengucapkan selamat tinggal dan kembali ke Liga 2.

Puncak musim 2024 menyajikan pertandingan epik. Onic Miracle dari Jakarta Selatan berhasil mengalahkan tim senegara mereka, Evos Holy, dalam babak pamungkas dan keluar sebagai juara.

Lebih dari sekadar ajang persaingan digital, Liga Esports Nasional menjadi katalisator dalam mengembangkan kualitas tim lokal dan memperluas ekosistem.

Ajang ini juga berfungsi sebagai panggung bagi para pemuda Indonesia yang ingin menjadikan esport sebagai jalan hidup serta mengharumkan nama bangsa melalui jalur kompetisi digital modern.

Also Read

Tags