RADARGROUP.ID – Kucing Liar menjadi hama di Australia sudah sejak lama. Anggapan ini sudah sejak lama dan sudah menimbulkan pro maupun kontra.
Pasalnya pada 2019 yang lalu, jagat maya pernah gempar karena Australia pernah berhasil membunuh dua juta ekor kucing liar dengan menggunakan sosis yang beracun. Sosis modifikasi dengan cairan yang beracun disebarkan menggunakan pesawat khusus sehingga lebih cepat penyebaran sosis untuk konsumsi kucing.
Kucing-kucing ini populasinya tidak bisa terkontrol dengan jumlah yang dominan naik terus menerus. Bahkan sampai mengancam populasi hewan endemik di Australia. Hewan endemik di Australia yang sudah punah mencapai 20 jenis spesies. Penyebab utamanya adalah populasi kucing yang kian banyak. Kucing liar bahkan menghilangkan lebih dari 370 juta burung dan 640 juta reptil yang ada di Australia.
BACA JUGA : Selamat Datang Mahasiswa Baru 2023! Ini Caranya Agar Perkuliahanmu Tidak Membosankan
Sehingga pada 2015 lalu, pemerintah Australia menjalankan program pembunuhan 2 juta kucing. Tentu saja langkah satu ini mendapatkan kecaman dari komunitas Internasional. Dengan adanya 160 ribu penanda tanganan petisi untuk mencegah pembunuhan massal kucing pada 2015, maka rencana itu mengalami penundaan.
Hingga pada tahun 2019, Australia kembali mengambil langkah dengan pembunuhan massal kucing liar dengan cara yang dianggap lebih halus. Cara ini adalah pembuatan sosis yang mengandung bahan sodium fluoroacetate, zat ini sangat beracun bagi tubuh kucing namun tidak beracun bagi hewan karnivora endemik Australia. Karena kebanyakan dari hewan asli Australia sudah dibuat resisten terhadap zat sodium fluoroacetate.
BACA JUGA : Jangan Lewatkan Program Pinjaman KUR BRI 2023, Begini Syarat dan Kategorinya
Apakah Populasi Kucing Mengakibatkan Punahnya Hewan Endemik Australia?
Endemik Australia kebanyakan berasal dari reptil kecil dan binatang lainnya yang lebih kecil ukurannya dibandingkan kucing. Sehingga, kucing bisa saja untuk menjadikan hewan endemik yang ukurannya lebih kecil dari badannya dan mengganggap bahwa itu makanan asli mereka.
